5 Jenis Kayu Olahan Umum untuk Furniture. Apa Saja?

5 Jenis Kayu Olahan Umum untuk Furniture. Apa Saja – Kayu olahan merupakan bahan utama dalam pembuatan furniture, terutama karena sumber daya kayu alami semakin berkurang, sehingga penggunaan kayu asli tidak selalu memungkinkan.

Meskipun demikian, kayu olahan memiliki daya tarik yang sebanding dengan kayu solid. Bentuk dan seratnya menyerupai kayu asli, memberikan tampilan yang alami, karena kayu olahan sebenarnya berasal dari kayu solid yang telah diproses dengan khusus.

Saat ini, berbagai jenis kayu olahan digunakan dalam pembuatan furniture seperti kursi, meja, lemari, dan dapur, masing-masing dengan jenis kayu olahan yang berbeda sesuai kebutuhan.

Setiap jenis kayu olahan memiliki karakteristik unik. Mari kita lihat jenis-jenis kayu olahan yang sering digunakan dalam furniture.

1. Particle Board

Terbuat dari potongan kayu atau veneer dengan ketebalan kurang dari 3 mm yang direkatkan dengan adehsif dan mesin press bertekanan tinggi. Bahan ini muncul sekitar tahun 1940 saat terjadi kekosongan kayu untuk bahan plywood. Particle board menjadi alternatif yang mudah dijangkau karena menggunakan kombinasi bahan-bahan daur ulang, seperti sisa potongan kayu, serpihan, dan serbuk kayu yang dikompres secara bersamaan.

Particle board adalah salah satu jenis kayu olahan yang memiliki harga terjangkau, jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Karena itu, jenis kayu olahan ini seringkali digunakan pada furniture dengan harga terjangkau.

Particle board menjadi primadona dalam pemilihan bahan pembuatan furniture. Coba perhatian furniture di sekitar Anda? Mungkin sebagian besar berbahan dasar dari particle board

Lapisan particle board lebih padat dan seragam. Meskipun lebih padat, particle board memiliki karakteristik lebih ringan jika dibandingkan dengan kayu pabrikan lain, seperti MDF dan Plywood.

Selain itu, particle board tidak mudah bengkok dan memiliki daya tahan sekrup yang lebih baik. Kelebihan inilah yang menjadikan particle board mudah diolah untuk furniture dan proyek interior.

Kalian akan jarang menemukan penggunaan particle board pada area rentan basah atau lembab. Hal ini dikarenakan particle board tidak tahan dengan cuaca. Jadi lebih sesuai digunakan untuk produk furniture di dalam ruangan. Misalnya, rak tv, lemari pakaian, meja, dan kursi.

2. Medium Density Fibreboard (MDF)

Kumpulan kayu berdiameter kecil direbus dengan suhu tinggi hingga membentuk bubur kerta, lalu diberi lem dan wax. Setelah itu, bahan tersebut diberi tekanan dan panas sampai menjadi bentuk yang lebih solid dengan ketebalan tertentu. Hasil inilah yang dikenal dengan nama MDF (Medium Density Fibreboard).

Kayu olahan MDF memiliki ketahan lebih kuat dibandingkan dengan jenis kayu olahan lainnya. Ini dikarenakan proses pembuatannya yang diberi tekanan tinggi. Tidak heran apabila furniture berbahan MDF memiliki harga lebih mahal.

Sama seperti particle board, MDF sering digunakan dalam pembuatan furniture seperti lemari, pintu, meja, dan kursi. PT Wahana Lentera Raya juga memanfaatkan MDF untuk produk furniturnya.

MDF memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan particle board. Proses pembuatannya menggunakan lem dan tekanan tinggi, sehingga memberikan ketahanan yang lebih baik dan tidak mudah rusak pada ukuran yang lebih besar. Teksturnya juga lebih halus dan rata daripada plywood, membuatnya nyaman saat disentuh dan tidak perlu diamplas. Proses pengecatannya pun lebih mudah karena permukaannya dapat ditutup dengan baik. Kelebihan ini membuat produk MDF harganya lebih tinggi dibandingkan particle board.

Namun, MDF juga memiliki kelemahan, seperti mudah menyerap air, yang membuatnya rentan terhadap jamur dan kerusakan. Oleh karena itu, disarankan untuk menempatkan produk MDF di ruangan kering.

Walaupun memiliki daya tahan yang baik, MDF tidak dapat mengikat sekrup dan paku sekuat kayu solid. Selain itu, permukaannya yang terlalu halus mengurangi tampilan motif alami kayu, sehingga lebih cocok untuk desain ruangan modern dan minimalis dibandingkan tradisional.

3. Plywood

Juga disebut dengan tripleks atau multipleks. Plywood adalah material kayu olahan yang berbentuk papan. Lembaran kayu tipis disusun dan direkatkan dengan lem. Susunan inilah yang disebut dengan plywood.

Kayu yang digunakan sebagai bahan plywood adalah kayu sengon, pinus, dan kayu sungkai. Setiap plywood memiliki kualitas yang berbeda. Itu tergantung pada proses perekatan dan jumlah lapisan yang digunakan.

Plywood lebih dikenal dengan sebutan kayu lapis karena bentuknya berupa lapisan dari lembaran kayu tipis. Juga disebut dengan trikpleks atau multiplek dalam masyarakat umum

Plywood sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, di mana kayu lapis serupa ditemukan. Namun, penggunaannya tidak populer hingga pertengahan abad ke-19, ketika mulai banyak digunakan dalam industri furniture dan otomotif. Plywood memiliki keunggulan dalam ketahanan terhadap cuaca dan kelembaban, serta lebih tahan air dibandingkan jenis kayu olahan lainnya, sehingga sering digunakan dalam konstruksi kapal.

Plywood struktural umum digunakan untuk lantai, balok, bekisting, dan panel. Di luar itu, plywood juga dapat melapisi permukaan pintu dan dinding. Selain itu, plywood tidak mudah berubah bentuk, retak, atau lapuk, dan jenis triplek premium sering dilapisi lapisan anti rayap, menjadikannya pilihan baik untuk material interior.

Namun, plywood juga memiliki kelemahan, seperti memerlukan waktu lama untuk finishing karena butuh ketelitian tinggi agar lapisan kayu dapat dipasang dengan tepat. Ketebalan yang tidak presisi dapat menyebabkan gelombang, mengurangi kekuatan dan membuatnya rentan terhadap beban berat.

Di Indonesia, ukuran standar plywood adalah 2400 x 1120 mm dengan ketebalan bervariasi antara 3-3.2 mm, tergantung kebutuhan produk. Sementara di Amerika, ukuran plywood biasanya 4’ x 8’ atau 5’ x 5’ sheets dengan ketebalan mulai dari 1/16’’.

4. Honeycomb Board

Namanya juga honeycomb, jenis kayu oalahan ini memiliki rongga-rongga kecil menyerupai sarang lebah. Papan ini dirancang dengan struktur berbentuk hexagonal untuk menambah kekuatan permukaan.

Honeycomb menjadi salah satu bahan favorit untuk furniture. Ada beragam furniture terbuat dari bahan honeycomb, seperti nakas, sofa, meja, lemari pakaian, dan lainnya. PT Wahana Lentera Raya juga menggunakan bahan honeycomb dalam pembuatan beberapa produk furniture. Apalagi produsen furniture yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, ini memiliki mesin canggih dari Jerman yang berteknologi canggih sehingga mampu menciptakan produk furniture dengan kualitas terbaik.

Honeycomb board sering digunakan sebagai bahan pembuatan furniture. Sifatnya yang ringan namun kokoh dan kuat menjadikan honeycomb board banyak diminati. PT Wahana Lentera Raya menyediakan jasa finishing furniture dengan bahan honeycomb board.

Honeycomb board memiliki keunggulan ringan namun tetap kuat. Struktur papan ini mirip dengan sandwich, di mana bagian berongga di tengah berfungsi sebagai isi, sementara dua lapisan kayu datar menutup bagian atas dan bawah. Ini menjadikan honeycomb board kuat tetapi tetap ringan.

Bagian berongga tersebut terbuat dari kertas daur ulang, menjadikannya ramah lingkungan. Sementara itu, lapisan atas dan bawah umumnya terbuat dari MDF.

5. Blockboard

Serupa, namun tak sama. Seperti itulah sebutan untuk Blockboard dan Plywood. Sekilas dua jenis kayu olahan ini tampak sama. Namun keduanya memiliki bahan yang berbeda. Plywood terbuat dari lapisan kayu solid. Sedangkan blockboard tersusun dari balok-balok kayu lunak. Susunan tersebut membuat blockboard memiliki bobot lebih ringan dibandingkan multipleks atau plywood, sehingga mudah dipindahkan kemana-mana. Pemasangan blockboard juga terasa lebih praktis.

Kayu olahan blockboard juga menjadi favorit di kalan masyarakat. Jika ingin menampilkan kesan elegan dan modern dalam ruangan, blockboard dapat menjadi pilihan terbaik.

Permukaan blockboard dilapisi veneer kayu di bagian atas dan bawah, memberikan tampilan halus dan mengkilap. Fitur ini menjadikannya ideal untuk menciptakan suasana elegan dan modern di dalam ruangan.

Blockboard umumnya digunakan untuk pembuatan furniture interior seperti meja, rak buku, lemari, dan kitchen set. Namun, ketahanannya biasanya lebih rendah dibandingkan dengan tripleks, sehingga memerlukan perawatan ekstra. Disarankan untuk membersihkan blockboard dengan kain kering dan menjaga agar tidak terkena air.

Setiap jenis kayu olahan memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Anda dapat memilih sesuai kebutuhan. PT Wahana Lentera Raya menawarkan jasa finishing furniture dan desain kustom. Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran terbaik!

Scroll to Top