Memahami Seni Ukir, Pengertian Serta Berbagai Jenisnya – Seni ukir di Indonesia sudah cukup dikenal sejak tahun 1450 SM dan bahan yang digunakan pada saat itu adalah tanah liat. Tidak hanya tanah liat, ada beberapa bahan lain yang digunakan, seperti pelapah daun, kayu, batu, tulang dan lainnya. Selain itu, tujuan dari seni ukir di zaman dulu beda dengan zaman sekarang.
Mengenal Seni Ukir, Definisi, Ragam Jenis, Dan Teknik Pembuatan
Jika zaman sekarang seni ukir digunakan untuk membuat sebuah karya seni, di zaman dulu seni ukir dibuat untuk menciptakan simbol-simbol kepercayaan dan pesan untuk sebuah ritual kepercayaan.
Mengutip buku Sejarah Perkembangan Seni Ukir di Jepara karya Agus Dono Karmadi, dkk, perkembangan seni ukir tidak lepas dari perjuangan R.A Kartini, tokoh emansipasi wanita.
Ia merupakan seorang perempuan asal Jepara yang cukup sering mencurahkan perhatiannya kepada seni ukir di Jepara. Hal itu karena upah pekerja seni ukir yang dinilai kecil dan tidak sepadan dengan kinerjanya.
Melihat adanya potensi baik di bidang seni ukir untuk mata pencaharian rakyat Jepara, Kartini pun memutuskan untuk melakukan pemesanan besar-besaran yang nantinya dibagikan kepada teman-temannya.
Orang-orang di luar Jepara kemudian mulai menyadari bahwa ada karya seni yang layak untuk dibeli dari seni ukir. Semenjak saat itu, Kartini yakin bahwa seni ukir yang sebelumnya dikenal sebagai suatu kerajinan bisa berubah menjadi sebuah industri.
Setelah mengetahui sejarah dari seni ukir, berikut penjelasan mengenai pengertian, jenis, hingga teknik yang digunakan. Simak di bawah ini!
Pengertian Seni Ukir
Menurut buku Pengetahuan Teknologi Kerajinan Ukir Kayu karya Sudarmono dan Sukijo, seni ukir adalah menggoreskan atau memahat huruf-huruf dan gambar pada kayu atau logam, sehingga menghasilkan bentuk timbul dan cekung atau datar sesuai dengan gambar rencana.
Seni ukir di Indonesia dikenal juga dengan sebutan seni pahat. Kini, keberadaannya pun sering ditemukan di berbagai daerah tidak hanya di Jepara saja.
Jenis-Jenis Motif Seni Ukir
Seni ukir juga memiliki berbagai macam motif untuk menghasilkan sebuah karya. Berikut jenis-jenis motif seni ukir yang sering disajikan oleh para pengrajin seperti di bawah ini.
Motif hias percandian. Salah satu motif yang menggambarkan percandian adalah Candi Prambanan yang berarti lambang kesuburan.
Motif hias kedaerahan. Biasanya motif ini berasal dari berbagai daerah, seperti Pekalongan, Cirebon, Yogyakarta, Jepara, Majapahit, Pajajaran, Bali, Surakarta, dan lainnya.
Teknik Dasar Dalam Seni Ukir Yang Wajib Diketahui
Dalam membuat karya seni ukir, dibutuhkan juga berbagai macam teknik, yakni:
Carving adalah seni chipping dan memotong pada bagian datar dari kayu untuk membentuk ukiran agar tampaknya menjadi tiga dimensi.
Chip carving adalah teknik yang digunakan dalam membuat suatu karya seni ukir ukuran besar.
Pembakaran kayu adalah teknik yang digunakan untuk menambah desain atau finishing kayu.
Mengerik adalah salah satu cara lama dan paling sederhana dalam teknik mengukir pemula.
Kesimpulan Menarik Dari Karya Kerajinan Ukiran Dari Kayu
Kerajinan kayu ukiran adalah warisan seni yang menggabungkan keahlian tangan, kreativitas, dan nilai budaya yang tinggi. Seni ini tidak hanya menghasilkan karya estetis, tetapi juga memiliki nilai historis dan fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
Ukiran kayu memancarkan keindahan detail yang memikat, menjadikannya elemen dekoratif yang mampu memperkaya suasana interior maupun eksterior. Selain itu, setiap pola ukiran sering kali memiliki makna tersendiri, mencerminkan filosofi, tradisi, atau cerita dari daerah asalnya.
Hingga kini, karya ukiran kayu tetap relevan dan diminati di era modern, baik sebagai elemen dekoratif, furnitur, maupun koleksi seni. Dengan adaptasi desain yang terus berkembang, kerajinan ini mampu memadukan estetika klasik dan gaya kontemporer, menjadikannya pilihan sempurna bagi pecinta seni dan desain yang menghargai keunikan dan nilai seni tinggi.